Masukkan DVD windows 7 atau colokkan flashdisk windows 7 kita, dan
kemudian booting lah memakai media yang telah kita pilih, lalu proses
loading file akan dimulai.
Pilih bahasa Anda, waktu & format mata uang, keyboard atau metode input dan klik Next.
Klik Install now
Conteng I accept the license terms dan klik Next.
Klik Upgrade jika Anda sudah mempunyai versi Windows sebelumnya atau Custom (advanced) jika anda tidak memiliki versi Windows sebelumnya atau ingin menginstal salinan baru Windows 7.
(Lewati langkah ini jika Anda memilih Upgrade dan hanya memiliki satu
partisi) Pilih drive mana Anda ingin menginstal Windows 7 dan klik Next.
Jika Anda ingin membuat partisi, klik opsi Drive options (advanced), buatlah partisi dan kemudian klik Next.
Sekarang akan dimulai menginstal Windows 7. Langkah pertama, (yaitu
Windows mulai menyalin file) sudah dilakukan ketika anda booting DVD/fd
Windows 7 sehingga akan selesai seketika.
Setelah menyelesaikan langkah pertama, ia akan memperluas (decompress) file yang telah disalin.
Langkah ketiga dan keempat juga akan diselesaikan langsung seperti langkah pertama.
Setelah itu secara otomatis akan restart setelah 15 detik dan melanjutkan setup. Anda juga dapat klik Restart now untuk restart tanpa perlu menunggu.
Setelah restart untuk pertama kalinya, proses setup akan dilanjutkan.
Ini adalah langkah terakhir sehingga akan mengambil waktu yang agak
lamadaripada langkah sebelumnya.
Sekarang akan otomatis restart lagi dan melanjutkan setup. Anda dapat klik Restart now untuk restart tanpa perlu menunggu.
Ketik nama pengguna yang Anda inginkan dalam kotak-teks dan klik Next. Nama komputer akan otomatis terisi.
Jika Anda ingin mengatur sandi, ketik di kotak teks dan klik Next.
Ketik kunci produk Anda dalam kotak-teks dan klik Next. Anda juga dapat melewatkan langkah ini dan cukup klik Next jika Anda ingin mengetik kunci produk nanti. Windows akan berjalan hanya selama 30 hari jika Anda melakukan ini.
Pilih opsi yang Anda inginkan untuk Windows Update.
Pilih zona waktu dan klik Next.
Jika anda terhubung ke jaringan apapun, ia akan meminta Anda untuk menetapkan lokasi jaringan.
Nah selesai sudah proses penginstallan windows7 baik dengan menggunakan flashdisk maupun DVD.
Jumat, 28 Maret 2014
Kamis, 27 Maret 2014
IPV 6 Addres
PENGERTIAN
IP VERSI 6
Kebutuhan akan fungsi keamanan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh IPV4, karena pada IP ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya mempunyai panjang address sampai dengan 32 bit saja. Dengan demikian, diciptakanlah suatu IP untuk mengatasi keterbatasan resource Internet Protocol yang telah mulai berkurang serta memiliki fungsi keamanan yang handal (relia¬bility). IP tersebut adalah IPV6 (IP Versi 6), atau disebut juga dengan IPNG (IP Next Generation). IPV6 merupakan pengembangan dari IP terdahulu yaitu IPV4. Pada IP ini terdapat 2 pengalamatan dengan panjang address sebesar 128 bit
IPv6 masih IP seperti IPv4, ia melakukan
fungsi yang sama: pengalamatan, enkapsulasi, fragmentasi dan reassembly, dan
pengiriman datagram dan routing. IPv6 mempunyai tingkat
keamanan yang lebih tinggi karena berada pada level Network Layer, sehingga
dapat mencakup semua level aplikasi. IPV6 mendukung penyusunan address secara
terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan
routing baru yang tidak terdapat pada IPV4.
Jadi perbedaan antara IPV4 (Internet
Protocol Versi4) dan IPV6 (Internet Protokol Versi6) pada panjangnya
pengalamatan address. IPV4 memiliki panjang address sampai dengan 32 bit saja,
sedangkan IPV6 atau disebut juga dengan IPNG (IP Next Generation) memiliki
panjang address sampai 128bit
IPv6
mendukung komunikasi
terenkripsi
maupun Authentication pada layer IP. Dengan memiliki fungsi sekuriti pada IP
itu
sendiri, maka dapat dilakukan hal seperti packet yang dikirim dari host
tertentu
seluruhnya
dienkripsi. Pada IPv6 untuk Authentication dan komunikasi terenkripsi
memakai
header yang diperluas yang disebut AH (Authentication Header) dan payload
yang
dienkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi
yang
memerlukan
enkripsi kedua atau salah satu header tersebut ditambahkan.
Fungsi
sekuriti yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada S-HTTP dipakai
SSL
sebagai metode encripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode
encripsinya.
Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada
IPv6
tidak ditetapkan cara tertentu dalam metode encripsi dan manajemen kunci.
Sehingga
menjadi
fleksibel dapat memakai metode manapun. Hal ini dikenal sebagai SA (Security
Association).
Fungsi Sekuriti
pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar
sepasang host,
dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara
mengenkripsi packet oleh gateway dari 2
jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
Untuk memahami
tentang struktur bertingkat address pada IPv6 ini, dengan
melihat contoh
pada address untuk provider. Pertama-tama address sepanjang 128 bit
dibagi menjadi
beberapa field yang dapat berubah panjang. Jika 3 bit pertama dari address
adalah
"010", maka ini adalah ruang bagi provider. Sedangkan n bit
berikutnya adalah
registry ID
yaitu field yang menunjukkan tempat/lembaga yang memberikan IP address.
Misalnya IP
address yang diberikan oleh InterNIC maka field tersebut menjadi
"11000".
Selanjutnya m
bit berikutnya adalah provider ID, sedangkan o bit berikutnya adalah
Subscriber ID
untuk membedakan organisasi yang terdaftar pada provider tersebut.
Kemudian p bit
berikutnya adalah Subnet ID, yang menandai kumpulan host yang
tersambung
secara topologi dalam jaringan dari organisasi tersebut. Dan yang q=125-
(n+m+o+p) bit
terakhir adalah Interface ID, yaitu IP address yang menandai host yang
terdapat dalam
grupgrup yang telah ditandai oleh Subnet ID. Subnet ID dan Interface ID ini
bebas diberikan
oleh organisasi tersebut. Organisasi bebas menggunakan sisa p+q bit dari
IP address dalam
memberikan IP address di dalam organisasinya setelah mendapat 128-
(p+q) bit awal
dari IP address. Pada saat itu, administrator dari organisasi tersebut dapat
membagi menjadi
bagian sub-jaringan dan host dalam panjang bit yang sesuai, jika
diperlukan dapat pula dibuat lebih
terstruktur lagi.
Address IPv6
dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
. Unicast
Address (one-to-one) digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan
menunjuk satu
host.
Pada Unicast address ini terdiri dari :
Global, address
yang digunakan misalnya untuk address provider atau address
geografis. Link
Local Address adalah address yang dipakai di dalam satu link saja. Yang
dimaksud link di
sini adalah jaringan lokal yang saling tersambung pada satu level.
Address ini
dibuat secara otomatis oleh host yang belum mendapat address global, terdiri
dari 10+n bit
prefix yang dimulai dengan "FE80" dan field sepanjang 118-n bit yang
menunjukkan
nomor host. Link Local Address digunakan pada pemberian IP address
secara otomatis.
Site-local,
address yang setara dengan private address, yang dipakai terbatas di
dalam sitesaja.
Address ini dapat diberikan bebas, asal unik di dalam site tersebut, namun
tidak bisamengirimkan packet dengan
tujuan alamat ini di luar dari site tersebut.
Header pada Ipv6
terdiri
dari dua jenis,
yang pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap packet disebut header
dasar, sedangkan
yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut
header ekstensi,
dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar. Header dasar selalu
ada pada setiap
packet, sedangkan header tambahan hanya jikadiperlukan diselipkan antara
header dasar
dengan data. Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan
ketika packet
dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi sekuriti dan lain-lain. Header
tambahan ini,
diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header maka
header ini akan disambungkan berantai
dimulai dari header dasar dan berakhir pada data.
Header dari
packet pada IPv6
memiliki field
label alir (flow-label) yang
digunakan untuk
meminta agar packet tersebut diberi perlakuan tertentu oleh router saat
dalam pengiriman (pemberian ‘flag’).
Router mengelola
skala prioritas maupun resource seperti kapasitas komunikasi
atau kemampuan
memproses, dengan berdasar pada label alir ini. Jika pada IPv4 seluruh
packet
diperlakukan sama, maka p ada IPv6 ini dengan perlakuan yang berbeda terhadap
tiap packet,
tergantung dari isi packet tersebut, dapat diwujudkan komunikasi yang
aplikatif.
D. IPv6 Transition (IPv4 – IPv6)
D. IPv6 Transition (IPv4 – IPv6)
Untuk mengatasi
kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin
terselenggaranya
komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu
metode Hosts – dual stack serta Networks
– Tunneling pada hardware jaringan,
Jadi setiap
router menerima suatu packet, maka router akan memilah packet
tersebut untuk
menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut akan
meneruskan ke layer diatasnya.
E. Allokasi IPv6
Kebijakan
allokasi IPv6:
. Regular
allocations
. Peering
dengan =
3
subTLA (Top Level Aggregator) dan
. Merencanakan
untuk menyediakan pelayanan IPv6 tidak lebih dari 12 bulan, atau
. Mempunyai
=
40
SLA (Site Level Aggregator) customer.
Bootstrap
. Peering
dengan =
3
AS (Autonomous System Number) dan
. Merencanakan
untuk menyediakan pelayanan IPv6 tidak lebih dari 12 bulan, atau
. Mempunyai
=
40
IPv4 customer, atau
. Mempunyai
kemampuan 6bone experience.
SO jaringan
Sistem Operasi
Jaringan
Sistem Operasi
Jaringan adalah adalah sebuah jenis system operasi yang ditujukan untuk
menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan
atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi
berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan
lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal
dekade 1990-an.
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum
dijumpai adalah sebagai berikut:
- Microsoft MS-NET
- Microsoft LAN Manager
- Novell NetWare
- Microsoft Windows NT Server
- GNU/Linux
- Banyan VINES
- Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris
Sesuai fungsi komputer pada sebuah jaringan,
maka tipe jaringan komputer dibedakan menjadi dua tipe:
- Jaringan peer to peer
- Jaringan client/server
Jaringan peer to peer
- Setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer-komputer lain secara langsung tanpa melalui komputer perantara.
- Pada jaringan ini sumber daya terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik sumber daya yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dan datanya
- Komputer yang terhubung dalam jaringan peer to peer pada prinsipnya mampu untuk bekerja sendiri sebagai sebuah komputer stand alone.
- Tipe jaringan seperti ini sesuai untuk membangun sebuah workgroup dimana masing-masing penguna komputer bisa saling berbagi pakai penggunaan perangkat keras.
Jaringan client/server
- Terdapat sebuah komputer berfungsi sebagai server sedangkan komputer yang lain berfungsi sebagai client
- Komputer server berfungsi dan bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut.
- Sedangkan komputer client (workstation) sesuai dengan namanya menerima lanyanan dari komputer server
Untuk membangun suatu jaringan client-server
diperlukan beberapa bagian:
- Suatu komputer sebagai pusat data yang disebut sebagai file-server.
- Komputer sebagai tempat kerja yang disebut sebagai workstation.
- Peralatan jaringan seperti network interface card, hub dan lainnya.
- Media penghubung antarkomputer.
- System operasi jaringan seperti Windows 2000 server, Windows 2003 server, windows NT server, NetWare, unix, dan lainnya.
- System operasi untuk workstation seperti DOS, Windows 3.1x, windows 9x, windows NT workstation, Windows XP, dan lainnya.
Komputer server bertugas dan berfungsi untuk:
- Melayani dan mengontrol seluruh jaringan.
- Melayani permintaan-permintaan dari komputer workstation.
- Mengontrol hubungan komputer satu dengan komputer yang lain, termasuk hubungannya dengan perangkat-perangkat lain yang terdapat di dalam jaringan.
Adapun bentuk layanan (service) yang diberikan
komputer service adalah:
- Disk sharing, yaitu berupa penggunaan kapasitas disk secara bersama pada komputer client.
- Print sharing, yaitu berupa penggunaan perangkat printer secara bersama-sama.
- Penggunaan perangkat-perangkat lain secara bersama, demikian pula dengan data dan sistem aplikasi yang ada.
- Mengatur keamanan jaringan dan data dalam jaringan.
- Mengatur dan mengontrol hak dan waktu akses perangkat-perangkat yang ada dalam jaringan.
Untuk memilih komputer server harus
memperhatikan :
1. Sistem operasi yang
digunakan.
2. Sistem aplikasi yang
akan dijalankan.
3. Arsitektur jaringan
yang diterapkan.
4. Jumlah komputer workstation
dalam jaringan yang dilayani.
5. .Kemampuan dan daya
tahan beroperasi dalam jangka waktu tak terbatas.
6. Kompatibelitas
terhadap produk jaringan lainnya.
7. Dukungan teknis dari
vendor perangkat tersebut.
Perangkat lunak dalam sebuah jaringan komputer
terdiri dari dua perangkat utama, yaitu:
- Perangkat lunak sistem operasi jaringan.
- Sistem aplikasi yang digunakan untuk bekerja
Contoh sistem operasi jaringan :
- Novell Netware dari Novell dengan dedicated servernya.
- Windows NT Server dari Microsoft.
- Unix yang dikenal dengan multiusernya.
1. Novell NetWare adalah Menggunakan dedicated server
dimana komputer server memang khusus untuk melayani komputer client, Protokol
jaringan menggunakan IPX/SPX dan NetWare adalah sebuah sistem operasi jaringan
yang dikembangkan oleh Novell, Inc koperasi ini mulanya digunakan multitasking
untuk menjalankan berbagai layanan pada sebuah komputer pribadi, dan protokol
jaringan didasarkan pada pola dasar Sistem Network Xerox stack. NetWare telah
digantikan oleh Open Enterprise Server (OES). Versi terbaru NetWare adalah v6.5
Dukungan Paket 8, yang identik dengan OES 2 SP1, NetWare Kernel.
2. Microsoft LAN Manager sebuah sistem
operasi jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation bersama-sama
dengan 3Com Corporation. LAN Manager didesain sebagai penerus perangkat
lunak server jaringan 3+Share yang berjalan di atas sistem operasi MS-DOS.
- Microsoft Windows NT Server adalah menggunakan non-dedicated server sehingga memungkinkan untuk bekerja pada komputer server, protocol jaringan menggunakan TCP/IP dan Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit dari Microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista. Sistem operasi tersebut pada awalnya mendukung beberapa platform mikroprosesor, dimulai dari Intel 80×86 (hingga sekarang),
MIPS R4x00 (dihentikan pada versi Windows NT 4.0), Digital
Equipment Corporation Alpha AXP (dihentikan pada versi Windows 2000 Beta 3),
IBM PowerPC (dimulai dari versi Windows NT 3.51 dan dihentikan pada versi
Windows NT 4.0), serta beberapa platform lainnya, seperti Clipper dan SPARC
(tidak dirilis untuk umum, karena dibuat oleh pihak ketiga, Intergraph). Saat
ini, sistem operasi berbasis Windows NT hanya mendukung platform Intel 80×86,
Intel IA64 dan AMD64 (atau x64), sementara platform lainnya tidak didukung
lagi, mengingat kurangnya dukungan dari pihak ketiga untuk prosesor tersebut.
4. GNU/Linux adalah turunan dari Unix yang merupakan
freeware dan powerfull operating system,memiliki implementasi lengkap dari
arsitektur TCP/IP Banyak VINES Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer,
Novell UnixWare, atau Solaris.
Langganan:
Postingan (Atom)