Laman

Kamis, 27 Maret 2014

IPV 6 Addres



PENGERTIAN IP VERSI 6

Kebutuhan akan fungsi keamanan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh IPV4, karena pada IP ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya mempunyai panjang address sampai dengan 32 bit saja. Dengan demikian, diciptakanlah suatu IP untuk mengatasi keterbatasan resource Internet Protocol yang telah mulai berkurang serta memiliki fungsi keamanan yang handal (relia¬bility). IP tersebut adalah IPV6 (IP Versi 6), atau disebut juga dengan IPNG (IP Next Generation). IPV6 merupakan pengembangan dari IP terdahulu yaitu IPV4. Pada IP ini terdapat 2 pengalamatan dengan panjang address sebesar 128 bit

IPv6 masih IP seperti IPv4, ia melakukan fungsi yang sama: pengalamatan, enkapsulasi, fragmentasi dan reassembly, dan pengiriman datagram dan routing. IPv6 mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi karena berada pada level Network Layer, sehingga dapat mencakup semua level aplikasi. IPV6 mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPV4.
Jadi perbedaan antara IPV4 (Internet Protocol Versi4) dan IPV6 (Internet Protokol Versi6) pada panjangnya pengalamatan address. IPV4 memiliki panjang address sampai dengan 32 bit saja, sedangkan IPV6 atau disebut juga dengan IPNG (IP Next Generation) memiliki panjang address sampai 128bit
IPv6 mendukung komunikasi
terenkripsi maupun Authentication pada layer IP. Dengan memiliki fungsi sekuriti pada IP
itu sendiri, maka dapat dilakukan hal seperti packet yang dikirim dari host tertentu
seluruhnya dienkripsi. Pada IPv6 untuk Authentication dan komunikasi terenkripsi
memakai header yang diperluas yang disebut AH (Authentication Header) dan payload
yang dienkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang
memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut ditambahkan.
Fungsi sekuriti yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada S-HTTP dipakai
SSL sebagai metode encripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode
encripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada
IPv6 tidak ditetapkan cara tertentu dalam metode encripsi dan manajemen kunci. Sehingga
menjadi fleksibel dapat memakai metode manapun. Hal ini dikenal sebagai SA (Security
Association).
Fungsi Sekuriti pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar
sepasang host, dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara
mengenkripsi packet oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.

Untuk memahami tentang struktur bertingkat address pada IPv6 ini, dengan
melihat contoh pada address untuk provider. Pertama-tama address sepanjang 128 bit
dibagi menjadi beberapa field yang dapat berubah panjang. Jika 3 bit pertama dari address
adalah "010", maka ini adalah ruang bagi provider. Sedangkan n bit berikutnya adalah
registry ID yaitu field yang menunjukkan tempat/lembaga yang memberikan IP address.
Misalnya IP address yang diberikan oleh InterNIC maka field tersebut menjadi "11000".
Selanjutnya m bit berikutnya adalah provider ID, sedangkan o bit berikutnya adalah
Subscriber ID untuk membedakan organisasi yang terdaftar pada provider tersebut.
Kemudian p bit berikutnya adalah Subnet ID, yang menandai kumpulan host yang
tersambung secara topologi dalam jaringan dari organisasi tersebut. Dan yang q=125-
(n+m+o+p) bit terakhir adalah Interface ID, yaitu IP address yang menandai host yang
terdapat dalam grupgrup yang telah ditandai oleh Subnet ID. Subnet ID dan Interface ID ini
bebas diberikan oleh organisasi tersebut. Organisasi bebas menggunakan sisa p+q bit dari
IP address dalam memberikan IP address di dalam organisasinya setelah mendapat 128-
(p+q) bit awal dari IP address. Pada saat itu, administrator dari organisasi tersebut dapat
membagi menjadi bagian sub-jaringan dan host dalam panjang bit yang sesuai, jika
diperlukan dapat pula dibuat lebih terstruktur lagi.
Address IPv6 dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
. Unicast Address (one-to-one) digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan
menunjuk satu host.
Pada Unicast address ini terdiri dari :
Global, address yang digunakan misalnya untuk address provider atau address
geografis. Link Local Address adalah address yang dipakai di dalam satu link saja. Yang
dimaksud link di sini adalah jaringan lokal yang saling tersambung pada satu level.
Address ini dibuat secara otomatis oleh host yang belum mendapat address global, terdiri
dari 10+n bit prefix yang dimulai dengan "FE80" dan field sepanjang 118-n bit yang
menunjukkan nomor host. Link Local Address digunakan pada pemberian IP address
secara otomatis.
Site-local, address yang setara dengan private address, yang dipakai terbatas di
dalam sitesaja. Address ini dapat diberikan bebas, asal unik di dalam site tersebut, namun
tidak bisamengirimkan packet dengan tujuan alamat ini di luar dari site tersebut.
Header pada Ipv6 terdiri
dari dua jenis, yang pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap packet disebut header
dasar, sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut
header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar. Header dasar selalu
ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan hanya jikadiperlukan diselipkan antara
header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan
ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi sekuriti dan lain-lain. Header
tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header maka
header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data.
Header dari packet pada IPv6
memiliki field label alir (flow-label) yang
digunakan untuk meminta agar packet tersebut diberi perlakuan tertentu oleh router saat
dalam pengiriman (pemberian ‘flag’).
Router mengelola skala prioritas maupun resource seperti kapasitas komunikasi
atau kemampuan memproses, dengan berdasar pada label alir ini. Jika pada IPv4 seluruh
packet diperlakukan sama, maka p ada IPv6 ini dengan perlakuan yang berbeda terhadap
tiap packet, tergantung dari isi packet tersebut, dapat diwujudkan komunikasi yang
aplikatif.
D. IPv6 Transition (IPv4 – IPv6)
Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin
terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu
metode Hosts – dual stack serta Networks – Tunneling pada hardware jaringan,
Jadi setiap router menerima suatu packet, maka router akan memilah packet
tersebut untuk menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut akan
meneruskan ke layer diatasnya.
E. Allokasi IPv6
Kebijakan allokasi IPv6:
. Regular allocations
. Peering dengan = 3 subTLA (Top Level Aggregator) dan
. Merencanakan untuk menyediakan pelayanan IPv6 tidak lebih dari 12 bulan, atau
. Mempunyai = 40 SLA (Site Level Aggregator) customer.
Bootstrap
. Peering dengan = 3 AS (Autonomous System Number) dan
. Merencanakan untuk menyediakan pelayanan IPv6 tidak lebih dari 12 bulan, atau
. Mempunyai = 40 IPv4 customer, atau
. Mempunyai kemampuan 6bone experience.
               

Tidak ada komentar: