Kamis, 08 Desember 2022
Supply Chain Management
Customer Relationship Management
Customer Relationship Management
CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan loyal.
Sasaran utama dari CRM adalah yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan
CRM sangat penting bagi perkembangan sebuah bisnis. Hal itu bisa meningkatkan profit dalam penjualan. CRM juga penting untuk menghasilkan customer loyalty yang berkesempatan besar untuk melakukan repeat order. Semakin banyaknya customer yang setia, akan semakin banyak pula profit yang dihasilkan
Prinsip dasar dari CRM adalah mengambil data input yang berupa informasi profil pelanggan. Data profil tersebut meliputi informasi tentang customer history, kebutuhan-kebutuhan pasar, serta isu tentang perkembangan pasar
Tujuan dari penerapan sistem CRM untuk meningkatkan layanan pelanggan serta mendorong pertumbuhan penjualan. Sistem CRM dapat mengumpulkan data pelanggan dari berbagai saluran komunikasi seperti situs web, email, telepon, chat, maupun media sosial
Secara umum, fungsi CRM bagi perusahaan adalah untuk membantu dan mempermudah manajemen perusahaan dalam memantau aktivitas penjualan dan mendapatkan informasi secara menyeluruh tentang perilaku pelanggan
Terdapat 3 jenis-jenis CRM yang perlu Anda ketahui, yaitu sebagi berikut: CRM Operasional. CRM Analitik. CRM Kolaboratif atau Strategis
7 Langkah Efektif Implementasi Software
1. Planning
Membuat rencana awal atau planning adalah tahapan yang membuat seluruh proses implementasi berjalan dengan matang. Selalu identifikasi proses dan ketentuan mana yang akan menciptakan keberhasilan program.
2. Desain Proses
Teknik ini berisi langkah bagi Anda maupun perusahaan dalam mengorganisir keseluruhan tahap dan bagaimana proses akan terlaksana. Banyak perusahaan yang sudah mengadopsi cara ini dengan merumuskan process design method
3. Desain Solusi
Setelah adanya desain proses, saatnya bekerja untuk membentuk desain solusinya. ANda bisa membuat pemetaan akan software bisnis Anda dan membuat daftar persyaratan yang dibutuhkan pada starting point.
4. Konfigurasi dan Kustomisasi
Setelah beberapa langkah di atas, proses instalasi software akan diproses pada tahap ini. Fitur-fitur baru yang fungsional mungkin akan dikonfigurasi dan Anda bisa memilih fitur kustomisasi sesuai kebutuhan perusahaan.
5. Integrasi
Langkah krusial ini membutuhkan migrasi data dari satu sistem ke sistem lain saat melakukan implementasi software. Dengan integrasi yang tepat, Anda bisa menghindari proses manual dalam copy data sehingga akan sangat menghemat waktu dan meminimalisir kesalahan.
6. Reporting
Tahap ini berisi pembentukan laporan dari proses-proses sebelumnya. Tentu hasil laporan akan sangat berguna untuk memahami informasi mana yang penting bagi tim Anda untuk meningkatkan software dan membuat keputusan
7. Training & Testing
Training berarti memberikan pelatihan tentang software baru pada tim proyek Anda. pelatihan bisa mengajarkan tim terhadap kegunaan end-user. Training harus disampaikan dengan baik dan sistematis secara berulang agar pemahaman bisa tercapai.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar proses CRM berhasil diterapkan dalam bisnis
- Melakukan perencanaan bisnis yang matang
- Mendefinisikan tujuan dan juga target dari penerapan CRM
- Menentukan batasan-batasan dari CRM yang didasarkan pada strategi yang telah ditentukan
- Menentukan standar untuk mengukur keberhasilan penerapan CRM
- Menentukan standar aturan dalam mengelola strategi berdasarkan informasi dari sistem CRM
Enterprise Resource Planning
Enterprise Resource Planning
Konsep ERp ialah mengintegrasikan proses setiap line dalam manajemen perusahaan secara transparasi dan memiliki akuntabilitas yang cukup tinggi. Untuk memasuki pasar internasional, ERP merupakan salah satu yang menjadi pra-syarat dasar bagi perusahaan
Penggunaan sistem ERP akan memudahkan perencanaan hingga pengelolaan sumber daya perusahaan, Dengan sistem ERP memungkinkan setiap departemen di perusahaan dapat terhubung pada satu sistem yang sama itulah tujuan dan peranan dalam organisasi dari ERP
- Data bisnis yang akurat dan terintegrasi
- Dasar pengambilan keputusan lebih baik
- Lebih efisien dan produktif
- Mengembangkan etos kerja dengan standarisasi sistem
- Pada tahap pertama ini adalah Material Requirement Planning (MRP). Selain menjadi cikal bakal dari adanya ERP, MRP ini memiliki area fungsional, yakni Inventory Management dan Production
- Pada tahapan evolusi ERP yang kedua adalah berupa Close Loop MRP. Selain bisa mengkonsep perencanaan kebutuhan material, juga menjadi alat yang membantu untuk menyelesaikan masalah
- Untuk menjadi software ERP terbaik, maka tahapan yang ketiga ini pun tidak terlewatkan. Yakni tahap Manufacturing Resource Planning atau MRP II. Tahapan ini adalah untuk menyempurnakan dari Close Loop MRP
- Inilah perkembangan dari sistem ERP selanjutnya yang lebih luas lagi sampai ke integrasi keuangan. Kemudian juga melalui batas fungsi dari organisasi. Dengan begitu, perusahaan akan merasakan kemudahan untuk mengelola proses bisnisnya.
- Tahap kelima adalah sekaligus tahap evolusi terakhir dari software ERP. Di saat ini Anda pun semakin mudah untuk memahami apa yang dimaksud dengan ERP dan bentuk implementasinya bagi perusahaan.
Strategi penerapan seluruh modul dalam ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan. Kelebihannya adalah hanya memerlukan sedikit interface antara sistem lama dan sistem baru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal
Key Success Factor
Critical success factor (CSF) merupakan suatu parameter pengukuran dalam mengukur kinerja dari suatu fungsi ERP dalam perusahaan. Asumsi yang dipergunakan adalah bahwa fungsi ERP yang dikembangkan oleh perusahaan dengan belajar sendiri tanpa melibatkan konsultan ataupun pihak ketiga tetap dianggap sebagai aplikasi ERP
Kelebihan Software ERP
Mengurangi Biaya Operasional
Bisnis dan Data Bisa Terintegrasi
Meningkatkan Kolaborasi
Produktivitas Meningkat
Mengelola Bisnis Menjadi Lebih Kondusif
Membantu Pengambilan Keputusan
Kekurangan Software ERP
Biaya Awal Besar
Karyawan Sulit Beradaptasi dengan Software ERP
Sistemnya yang Rumit
E- Government
Pemerintahan elektronik
1. Tingkat persiapan yang meliputi :
- Pembuatan situs informasi di setiap lembaga;
- Penyiapan SDM;
- Penyiapan sarana akses yang mudah misalnya menyediakan sarana Multipurpose Community Center, Wernet, dll;
- Sosialisasi situs informasi baik untuk internal maupun untuk publik.
- Pembuatan situs informasi publik interaktif;
- Pembuatan antar muka keterhubungan antar lembaga lain.
- Pembuatan situs transaksi pelayanan publik;
- Pembuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain.
Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G (Government To Government), G2B (Government To Business) dan G2C (Government To Citizen) yang terintegrasi.
- mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.
- menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik.
- memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
Evolusi E-BUSINESS
Evolusi E-BUSINESS
Jalan evolusi (perubahan secara perlahan, natural, namun pasti) merupakan cara yang nampaknya paling banyak dipilih oleh perusahaanperusahaan di negara berkembang yang ingin menerapkan konsep ebusiness karena prinsip kehati-hatian yang mereka miliki. Hal utama yang harus dilakukan sehubungan dengan hal ini adalah mempelajari bagaimana sebaiknya langkah-langkah pengembangan tersebut harus dilakukan. Ada empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan atau panduan bagi perusahaan yang ingin melakukan hal tersebut. Keempat tahapan tersebut masing-masing diberi istilah sebagai: Inform, Automate, Integrate, dan Reinvent
Kenapa bisa terjadinya evolusi bisnis ?
karena Terjadi proses perkembangan teknologi social dan budaya Perubahan secara perlahan-lahan merupakan suatu kewajaran karena selain manajemen tidak mau mengambil resiko besar biasanya yang bersangkutan masih ingin melihat seberapa visible medium internet dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya.
Diagram Relasi
Dalam praktiknya, e-business ini masih dibagi lagi ke dalam beberapa jenis. Hal itu tergantung dari pihak-pihak yang melakukan transaksi, tujuan, dan sebagainya. Jenis e-business adalah sebagai berikut:
1. Business to Business
2. Consumer to Consumer
3. Business to Consumer
4. Consumer to Business
5. Government to Business
6. Business to Government
7. Government to Government
STRATEGI DALAM E-BUSINESS
STRATEGI DALAM E-BUSINESS
7 isu penting yang dapat menghambat berkembangnya industri e-commerce
- Pendidikan & Sumber Daya Manusia
- Logistik
- Infrastruktur Komunikasi
- Pendanaan
- Perpajakan
- Perlindungan Konsumen
- Keamanan Siber
Perilaku Konsumen
Faktor-Faktor Utama Penentu Keputusan Pembelian
1. faktor psikologis
Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran sikap, dan kepribadian. Sikap dan kepecayaan merupakan faktor psikologis mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sikap adalah suatu kecendrungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam situasi dan kondisi tertentu secara konsisten
2. Pengaruh Faktor Situasional
3. Pengaruh Faktor Sosial
Sensifitas harga
Selasa, 04 Oktober 2022
RENCANA KEBERHASILAN SISTEM E-BUSSINES
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus,
Dari beberapa syarat e-commerce terdapat pula beberapa Perangkat bisnis online, yaitu
1. Moralitas dan Motivasi
Mayoritas, pelaku bisnis online hampir tidak pernah bertatap muka dengan pembeli. Proses jual beli terjadi karena faktor kepercayaan tinggi dari pembeli. Jadi kejujuran adalah modal utama dalam menjalani bisnis online.
2. Kelengkapan Informasi Usaha (Produk dan Profil Usaha)
3. Informasi Aturan Jual Beli
4. Kualitas dan Distribusi Produk
Didalam pembanguannya e business memiliki berberapa tahapan diantaranya :
A. Tahap Perencanaan
B. Tahap Analisis
C. Tahap Perancangan
D. Tahap Penerapan
E. Tahap Evaluasi
Kemudian untuk menunjang kebutuhan dalam E-Bussines maka perlu adanya infrastruktur, infrastruktur untuk kebutuhan dalam e-bussines adalah :
- Technical e-business infrastructure (hardware, software, teknologi komunikasi, data, dan aplikasi utama)
- Human e-business infrastructure (keahlian, pengalaman, kompetensi, komitmen, nilai, norma dan pengetahuan)
Proses dalam E-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis lainnya, seperti :
Selasa, 27 September 2022
TAHAPAN PEMBANGUNAN SISTEM E-BUSSINES
1. Visi dan prospek membangun E- Business
Membangun sistem e-Business buka hanya mengkomputerisasi SI bisnis yang kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam membangun sistem e-Business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. maka perlu adanya :
- Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung dengan konsumen.
- Pembangunan Jaringan Komunitas
- Perluasan pasar
- Masuk era persaingan global
2. Manajemen Teknologi E-Bussiness
- Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan Internet seoptimal mungkin
- Membangun halaman web untuk jalinan komunikasi antara perusahaan dengan konsumen secara efektif dan fleksibel
- Membangun SI e-Business yang efektif
- Mengembangkan SI yang bersifat inter platform
3. Pemodelan Sistem E- Business
- B2C (Business to Consumers)
- B2B (Business to Business)
- B2G (Business to Government)
- B2E (Business to Education)
4. Metode Daur Hidup e-Business
Selasa, 20 September 2022
Konsep Dasar E-Bussiness
Konsep Dasar E-Bussiness
Electronic Business atau E-Business adalah suatu kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis meliputi transaksi, jual-beli, bisnis yang memanfaatkan perangkat elektronik atau dengan internet sehingga perusahaan dapat langsung berinteraksi dengan customer, supplier maupun rekan bisnis melalui sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Atau arti yang lebih singkat dari E-Business yaitu penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menjalankan sekaligus mengelola bisnisnya sehingga dapat memperoleh keuntungan
E-Business menurut Para Ahli
- E-Business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
- Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa E-Businessadalah sebuah paduan yang kompleks antara proses-proses bisnis, aplikasi-aplikasi perusahaan dan beberapa struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu model bisnis yang memiliki performansi yang jauh lebih baik dari keadaaan sebelumnya.
- E-Business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002).
Jenis-Jenis E-Bussiness
- E-Commerce Business to Business (B2B) Transaksi e-commerce ini dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis. Dua belah pihak ini saling mengerti dan mengetahui bisnis yang dijalankan.Umumnya bisnis tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan, atau secara sederhana berlangganan. Contoh sederhana dari B2B ini yaitu produsen dan suplier yang saling bertransaksi secara online baik untuk konsultasi kebutuhan barang, hingga proses pembayarannya
- E-commerce Business to Consumer (B2C) Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian secara online.
- E-commerce C2C (Konsumen Ke Konsumen) Untuk C2C, traksaksi dilakukan oleh konsumen ke konsumen. Kalau Anda sering menggunakan Tokopedia, Bukalapak, OLXdan sejenisnya, maka inilah yang dinamakan B2C e-commerce.Transaksi jual beli di lakukan secara online melalui marketplace. Jadi C2C disini menjadi perantara antara penjual dan pembeli
- Consumen to Busines (C2B) C2B adalah kebalikan B2C yang mana konsumen terakhir bertindak sebagai penjual dan perusahaan bertindak sebagai pembeli.
- Media atau Aplikasi E-commerce Seperti yang dijelaskan dalam pengertian e-commerce diatas, transaksi bisnis ini bergantung pada sejumlah aplikasi dan media online lainnya, misalnya katalog, email, shopping carts, eb service, EDI dan file transfer protocol. Hal ini tentunya melibatkan kegiatan B2B (business to business).